Jumat, 07 Oktober 2011

kerendahan hati

Jika kau tak mampu menjadi beringin yanq tegak di puncak bukit,
Jadilah belukar ,tetapi belukar yanq baik ,yanq tumbuh di tepi danau.
Jika kau tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput,tetapi rumput yanq memp’kuat tanggul pinggiran jalan.
Jika kau tak mampu menjadi jalan raya,
Jadilah saja jalan kecil,tetapi jalan setapak yanq membawa oranq ke mata air.
Tidaklah semua oranq menjadi kapten,
Tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas,yanq menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu,
Jadilah saja dirimu ……
Sebaik-baiknya dirimu....:)
                                                              

Jumat, 30 September 2011

Attitude

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan
Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.
Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.
Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi
Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.
Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.
Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!

keep dreaming start action

Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“.  Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa?  Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.  Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

Rabu, 28 September 2011

Batik Indonesia

            Batik tidak hanya kaya akan filosofi. Batik juga kaya akan penghitungan matematika. Tampaknya nenek moyang kita telah meninggalkan jejak matematika fractal pada kain batik Indonesia.
Adalah M. Lukman, Yun Hariadi alumnus ITB, dan Nancy Margried alumnus Universitas Padjajaran Bandung membentuk Pixel People Project. Nancy mengungkapkan munculnya ide batik fractal saat ia bersama Yun dan Luki (Lukman) membicarakan objek yang unik untuk dijadikan desain. Luki yang menjadi desainer senang menggambar objek unik. Ia sering menggambar robot atau tokoh komik dengan teori matematika fractal. Pada suatu ketika Nancy meminta agar Luki menggambar objek yang lebih organis seperti tumbuhan. Luki melukiskan gambar organic, yang kemudian tampak seperti batik.
        Yun yang ahli matematika sepakat untuk meneliti kemungkinan batik-batik di Indonesia memiliki unsur matematika. Dari situ, mereka mulai mengumpulkan berbagai ragam motif batik untuk dianalisis dari sudut pandang matematika. Sebanyak 300 motif batik dianalisis. Mereka juga berkonsultasi dengan Achmad Haldani yang terkenal sebagai ahli batik tradisional di Seni Rupa dan Desain ITB.
     “Ternyata dari hasil penelitian itu etiap batik tradisional memilikiunsur matematika. Ketika diaplikasikan ke computer dengan menggunakan rumusan matematika fractal, terdapat kesamaan.” Kata Nancy.
Dengan rumusan matematika fractal itulah batik-batik tradisional itu bisa dikembangkan dan dimodifikasi. Mereka kemudian menyebut batik hasil modifikasi itu sebagai motif batik fractal.
      Sekitar 300 batik yang tersebar di Indonesia telah diteliti lalu didesain ulang lewat computer dengan menggunakan peranti lunak open source khusus, yaitu J-Batik.
      Hasil riset komperhensif yang dikembangkan lewat analisis fractal, menurut Luki, bisa menjadi pembuktian sahih bahwa akar batik memang berasal dari Indonesia. “Pembuktian itu benar bahwa batik bukan dari negeri lain, tapi dari Indonesia. Dengan riset itu pula bisa membantu prediksi terhadap perkembangan motif batik Indonesia di masa depan,” jelas Luki.
       Inovasi yang terbilang sebagai sebuah terobosan baru di Indonesia itu sangat menggembirakan. Apalagi desain pertama mereka bisa dipamerkan dalam ajang konferensi internasional seni generatif di Milan, Italia, akhir 2007 lalu.
       “Dan kami satu-satunya yang menampilkan warisan tradisional dalam pameran itu. Responnya pun cukup bagus,” imbuh Luki.
        Apalagi saat ini desain-desain batik fractal mereka telah masuk ranah industri. Rumah batik Komar di Bandung telah bekerjasama dengan Pixel dalam pengembangan batik fractal itu. Dan mantan Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman pun disebut-sebut sebagai salah satu pelanggan favorit batik fractal ini.

Keterbatasan itu membuat Luki selaku pencipta desain akan menciptakan desain lebih sederhana.
       Nancy dan Luki menambahkan, setiap satu motif batik tradisional bisa didesain ulang dan dikembangkan menjadi ribuan motif baru. Namun, ada pula kendalanya di lapangan. “Tidak semua perusahaan alat batik bisa menciptakan alat batik yang cukup rumit. Jadi kalau motifnya mau dikembangkan lebih rumit lagi, takutnya malah tidak bisa dicetak,” kata Nancy yang menjadi kepala bisnis dalam perusahaan mereka.